berprestasi dalam hobi yang kita tekuni merupakan suatu kepuasaan & kebanggaan tersendiri yang tidak ternilai
Ada 3 hal yang WAJIB dipenuhi agar dapat berprestasi dalam hobi merpati kolongan yaitu :
- Materi/Kualitas Merpati
- Perawatan
- Pelatihan
Ketiga hal tersebut diatas saling berkaitan satu dengan lainnya dan
tidak dapat berdiri sendiri. Ketiganya harus berjalan seimbang agar
tercapai hasil yang maksimal. Sebaik apapun materi/kualitas burung
merpati, tanpa ditunjang dengan perawatan yang memadai dan pelatihan
yang baik maka hasilnya tidak akan sesuai yang diharapkan begitu juga
sebaliknya. Apabila ada 1 hal saja dari yang disebutkan diatas tidak
berjalan dengan baik, maka dapat dipastikan hasilnya tidak akan
maksimal.
memiliki merpati kolongan juara dikandangnya adalah dambaan setiap penghobi merpati
1. MATERI/KUALITAS MERPATI
Nomer 1 yang harus diperhatikan adalah kualitas burung, …. ya benar ….
nomer 1 adalah kualitas, kualitas & kualitas.
Sebaik apapun Anda melatih dan merawat apabila kualitas merpati yang
Anda miliki tidak lebih baik dari peserta lomba yang lain maka peluang
untuk menjadi pemenang dalam lomba menjadi semakin kecil. Yang dimaksud
disini bukan berarti merpati Anda harus unggul dalam segala hal
dibandingkan yang lain tetapi setidaknya merpati Anda memiliki minimal 1
keunggulan dibandingkan dengan kebanyakan merpati peserta lomba, perlu
saya tekankan sekali lagi disini “dibandingkan dengan kebanyakan”
artinya bukan 100%.
Contoh kasusnya begini, merpati yang mampu membawa tinggi sebagian
besar lawannya dan mau turun jam 12 sekali jadi walaupun tidak kencang
akan mempunyai peluang untuk menjadi jawara dalam suatu lomba. Membawa
tinggi disini dalam arti tingginya diatas rata-rata merpati kolongan
yang terbang tinggi saat ini. Begitu juga sebaliknya, merpati jablay
yang dapat memukul sebagian besar lawannya untuk terbang dibawah
kolongan walaupun turunnya seperti kapas, memiliki peluang untuk menjadi
jawara disuatu lomba.
Kejelian penghobi dalam menilai prospek/bakat merpati menjadi sangat
menentukan. Poin-poin dibawah ini dapat dijadikan sebagai acuan standar
minimal dalam memilih merpati untuk mengisi kandang kita.
- Stabil kolongan ketika terbang solo, ini wajib karena ruang
lingkupnya adalah permainan kolongan. Jangan hanya melihat kerasnya stut
ke betinanya saja karena fakta berbicara bahwa 95% merpati yang menjadi
juara bukan merpati dengan stut terkeras di even tersebut.
- Berkarakter leader bukan follower artinya ketika diterbangkan
gandeng, cenderung membawa lawan untuk terbang dijalur &
ketinggiannya. Tidak harus 100% leader karena tidak ada yang seperti itu
tapi usahakan 50% lebih.
- Punya mental tarung yang baik, ini bisa dilihat ketika didahului
turun oleh burung lain yang speed turunnya lebih pelan. Merpati yang
punya mental tarung bagus biasanya akan menyusul turun tapi apabila
mental tarungnya kurang baik maka dia akan mengekor alias tidak berani
nyalip walaupun sebenarnya speed turunnya lebih kencang.
- Dalam memilih bahan/piyik yang belum dapat dilihat kinerjanya
dilapangan. Cari informasi sebanyak mungkin tentang kinerja bapak, kakek
& saudara-saudaranya dan kumpulkan juga informasi mengenai silsilah
ibunya dari sebanyak mungkin sumber, informasi yang didapat dari 1
orang/sumber saja kemungkinan besar akan sangat subyektif. Akan jauh
lebih baik apabila Anda sudah melihat kinerja dan memegang indukan/leluhurnya, bukan hanya mendengar dongengnya saja.
- Kontrol landing baik. Hal ini sangat penting apalagi untuk permainan
kolongan meja, lebih baik memilih merpati dengan stut kebetina standar
tapi tidak pernah meleset dibandingkan dengan yang stutnya keras tapi
kontrol kebetinanya kurang baik. Merpati dengan stut keras tapi kurang
kontrol biasanya akan lebih agresif apabila terjadi duel turun dan
hasilnya sebagian besar merpati dengan stut keras tidak bisa landing
sempurna sehingga di diskualifikasi. Tentunya yang paling ideal
adalah mendapatkan merpati dengan stut keras dengan kontrol landing yang
baik, merpati seperti itu adalah dambaan setiap pemain.
- Punya minimal satu kelebihan atau senjata, lebih banyak lebih baik, seperti diuraikan dibawah ini :
- Tembak kebetina keras
- Shut ditengah panjang
- Inisiatif turun/metil/motes sangat baik
- Langsung terbang lurus begitu diterbangkan, tidak muter-muter
- Terbang agresif/goyang untuk burung jablay
- Nutup jalur turun lawan
- dst
Poin 1-5 adalah wajib hukumnya dan untuk poin 6 sangat tergantung
dimana Anda bermain. Disuatu lapang kolongan yang masih sedikit
pemainnya, mempunyai merpati stabil & mau turun saja mungkin sudah
bisa menjadi jawara. Semakin tinggi level perlombaannya, semakin besar
hadiahnya maka akan semakin ketat pula tingkat persaingannya sehingga
diperlukan merpati dengan kelebihan/senjata yang lebih lengkap.
Belajarlah bertahap dari yang terkecil dahulu, taklukkan lapang tempat
Anda bermain lalu meningkat untuk menjadi jawara di even kota/kabupaten,
lalu meningkat lagi pada persaingan antar kota.
Fakta dilapangan mengatakan bahwa sangat sulit atau bahkan merupakan
hal yang mustahil untuk mendapatkan merpati yang sempurna dalam segala
hal. Sekali lagi faktor kejelian penghobi dalam memilih merpati untuk
dijadikan pasukan menjadi hal yang sangat vital untuk dapat bersaing
dengan pemain lain. Tingkat persaingan yang tinggi akan mengasah tingkat
kejelian pemain dalam memilih materi burung untuk dijadikan pasukannya.
Nikmati proses pemilihan ini dengan penuh kesabaran sehingga Anda
menemukan merpati yang pas, baik kinerja & harganya :). Tidak usah
terburu-buru, masih banyak lomba-lomba berikutnya. Daripada hanya
menjadi bulan-bulanan dalam setiap lomba, lebih baik menonton saja
dahulu sekaligus belajar. Semakin sering kita menonton dan mengamati
perlombaan merpati kolongan, kita akan semakin mengerti mengenai
kualitas merpati yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dan menjadi juara
dalam perlombaan.
burung mahal belum tentu bagus tetapi burung juara sudah pasti bagus & biasanya akan menjadi mahal
Lalu dimana kita mencari merpati seperti yang dipaparkan diatas?
- Dilapang-lapang kolongan terdekat adalah tempat yang terbaik untuk
mencari. Pantau dengan baik dan seksama, kadang diperlukan waktu sampai
2-3 giringan untuk memantau. Santai dan sabar saja untuk mendapatkan
hasil terbaik dan sesuai keinginan. Lebih baik tabung dulu uangnya
apabila belum ada yang pas dihati daripada tergesa-gesa memasukkan
merpati yang tidak ada prospek kekandang kita, hanya akan menjadi beban
kandang dikemudian hari.
- Membeli piyik/bahan secara online dari peternak-peternak dipelosok
tanah air yang sudah mempunyai reputasi juga bisa dijadikan pilihan.
Tanyakan bagaimana kerjanya, silsilahnya, prestasi & video
leluhurnya dst. Masih sangat banyak peternak-peternak yang jujur dan
serius dalam bertransaksi walaupun memang harganya dirasa lebih mahal
pada saat membeli tapi biasanya akan bagus untuk investasi jangka
panjang dibandingkan dengan membeli secara asal-asalan. Jangan mudah
tergiur dengan iming-iming dar der dor dari iklan didunia maya. Minta
foto & videonya , cek teman-temannya, kapan akunnya dibuat, dimana
saja dia aktif dst dst agar tidak tertipu dalam membeli online.
Percayalah tidak ada burung dar der dor dengan harga ratusan ribu.
Kalaupun ada, sudah diembat duluan sama tetangganya, tidak perlu
repot-repot mengiklankan secara online. Realistis saja kawan ………
- Dari pasar burung & keramba. Meskipun kami tidak menyarankan
tempat-tempat ini untuk membeli merpati andalan karena kemungkinan
mendapatkan burung baik sangatlah kecil tetapi tetap saja ada
kemungkinan. Ciri fisik dapat dilihat tapi mental tarung &
kecerdasan adalah faktor genetis yang mustahil dideteksi dengan diraba.
Silahkan baca artikel ini sebagai bahan referensi Ciri-ciri Merpati Tinggian Kolongan Super Lengkap.
2. PERAWATAN
tidak sedikit merpati juara ketika pindah kandang menjadi menurun kualitasnya & tidak pernah juara lagi
Siklus perawatan untuk merpati yang aktif dilatih & dilombakan dapat dikelompokkan kedalam 3 fase sebagai berikut :
- Fase mengerami telur/istirahat
- Fase bongkar telur sampai dengan giring
- Fase giring/latih & lomba
Untuk
lebih melengkapi referensi mengenai fase-fase tersebut diatas, Anda
dapat membaca juga artikel kami mengenai giring keras pada merpati.
FASE 1 MENGERAMI TELUR/ISTIRAHAT
Fase ini adalah fase perawatan yang paling vital tetapi seringkali
kurang mendapat perhatian. Dalam fase ini merpati harus dapat
beristirahat dengan baik dan dengan segera mengembalikan kondisi
tubuhnya agar siap tampil maksimal kembali pada saat latih & lomba
berikutnya.
Kegagalan memberikan perawatan terbaik pada fase ini dapat menyebabkan hal-hal berikut :
- Stress pada merpati
- Merpati lesu & kurang bergairah saat dimainkan
- Giring tidak maksimal
- Bulu kurang bercahaya
- Kotoran tidak stabil & cenderung lembek atau bahkan cair
Hal-hal tersebut diatas jika dibiarkan berkepanjangan akan berakibat
pada penurunan kinerja merpati yang pada akhirnya menyebabkan merpati
tidak dapat meraih prestasi maksimal. Resiko kehilangan merpati pada
saat diterbangkan juga menjadi semakin tinggi. Sebaliknya,
apabila merpati turun kelapang dengan kondisi terbaiknya, peluang untuk
meraih prestasi akan terbuka lebar.